Saat ini, dunia begitu sangat dinamis, pergerakannya sangat cepat. Inovasi dan invention mengubah dunia yang semakin cepat. Untuk itu dunia masa depan memang dunia yang penuh dengan tantangan. Warren Bennis dan Burt Nanus pada tahun 1987 menyebutnya dengan dunia VUCA.

Dunia VUCA adalah istilah yang merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity atau didalam terjemahan bahasa Indonesia adalah Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas, yang menggambarkan keadaan dunia saat ini yang ditandai dengan perubahan yang cepat, tidak dapat diprediksi, dan kompleks. Sejarah sebutan VUCA, adalah dari militer Amerika, ketika terjadi perang dingin antara kubu barat dan Uni Soviet.

Volatilitas mengacu pada kecepatan dan besarnya perubahan di dunia, yang seringkali bisa tiba-tiba dan mengganggu. Misalnya, pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan besar pada ekonomi global dan cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.

Ketidakpastian mengacu pada kurangnya prediktabilitas dan kejelasan di masa depan, sehingga menantang untuk merencanakan dan membuat keputusan. Misalnya, peristiwa politik dan ekonomi seperti Brexit atau perang dagang antara AS dan China telah menciptakan tingkat ketidakpastian yang tinggi tentang masa depan.

Kompleksitas mengacu pada keterkaitan dan saling ketergantungan sistem dan peristiwa, sehingga sulit untuk memahami dan memprediksi perilaku mereka. Misalnya, munculnya globalisasi dan teknologi telah meningkatkan kompleksitas bisnis dan sistem sosial, sehingga sulit untuk memahami dampak dari satu tindakan terhadap tindakan lainnya.

Ambiguitas mengacu pada multitafsir dan makna yang tidak jelas dari informasi dan peristiwa, sehingga sulit untuk menentukan kebenaran dan membuat keputusan berdasarkan informasi. Misalnya, maraknya berita bohong dan misinformasi di media sosial telah menciptakan tingkat ambiguitas yang tinggi dalam lanskap informasi.

Untuk menavigasi dunia VUCA, individu dan organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan, mengelola ambiguitas, dan mengembangkan strategi ketahanan. Ini membutuhkan pendekatan baru untuk kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan komunikasi yang mengutamakan fleksibilitas, kreativitas, dan kolaborasi.

Kesimpulannya, dunia VUCA adalah lingkungan yang kompleks dan menantang yang membutuhkan cara berpikir dan pengoperasian yang baru. Penting bagi individu dan organisasi untuk mengenali tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh dunia VUCA dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk berkembang di lingkungan yang berubah dengan cepat ini.

Seperti halnya theory evolusi Charles Darwin, dunia VUCA juga akan melakukan seleksi alam. Yang survive tidak hanya manusia yang cerdas atau kuat saja, tapi manusia yang paling cepat bisa melakukan adaptasi terus menerus terhadap perkembangan zaman yang semakin berubah sangat cepat.