Semarang – Senin, 23 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polrestabes Semarang menggelar kegiatan bakti sosial berupa bedah rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Program ini menyasar warga yang membutuhkan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui hunian yang lebih layak, sehat, dan nyaman.

Pelaksanaan bedah rumah dimulai pada Jumat pagi, 20 Juni 2025, dengan peninjauan langsung ke tiga lokasi yang menjadi sasaran renovasi. Tiga warga yang menerima bantuan dalam program RTLH ini adalah Sri Hastuti (63), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Mugas 788, Kecamatan Semarang Selatan; Tri Murni (60), warga berprofesi swasta yang berdomisili di Lempongsari Barat IV No. 318, Kecamatan Gajahmungkur; serta Rumiyati (54), warga Genuk Krajan, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Candisari.

Jenis renovasi yang dilakukan meliputi pengecatan tembok, perbaikan atap rumah, pemasangan lantai keramik, dan plesterisasi dinding. Proses pengerjaan akan berlangsung selama sembilan hari, dimulai dari tanggal 20 Juni dan ditargetkan rampung pada 29 Juni 2025.

Kasihumas Polrestabes Semarang Kompol Agung Setyo Budi menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di lingkungan dengan hunian yang belum memenuhi standar kelayakan.

“Program RTLH ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial Polrestabes Semarang dalam menyambut HUT Bhayangkara ke-79. Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari kehadiran Polri di tengah-tengah mereka,” ujar Kompol Agung.

Kompol Agung menambahkan bahwa proses seleksi penerima bantuan telah melalui koordinasi bersama perangkat kelurahan setempat dan didasarkan pada hasil survei lapangan yang dilakukan sebelumnya.

Kegiatan ini pun disambut hangat oleh warga penerima manfaat. Mereka merasa bersyukur dan terharu atas perhatian yang diberikan oleh jajaran Polrestabes Semarang menjelang puncak peringatan Hari Bhayangkara.

“Saya sangat berterima kasih. Rumah saya bocor, dindingnya juga lembab. Dengan bantuan ini, saya tidak menyangka akan bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” ujar Sri Hastuti dengan mata berkaca-kaca.

Bedah rumah ini bukan hanya bentuk bantuan fisik, tetapi juga simbol nyata dari komitmen Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat. Polrestabes Semarang membuktikan bahwa Hari Bhayangkara bukan hanya sekadar perayaan, tetapi momentum untuk terus melayani dan mengayomi rakyat.