SEMARANG – Polrestabes Semarang resmi melepas sembilan Bintara Remaja asal Papua yang telah menjalani masa penugasan titipan di wilayah hukum Polrestabes Semarang. Acara pelepasan berlangsung pada Jumat (23/5/2025) pagi di lobi Polrestabes Semarang dan dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, S.I.K., M.Si.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H., S.I.K., M.H., sejumlah pejabat utama Polrestabes Semarang, Kabagsdm AKBP Tri Wahyuni S.A.P., M.M., Kegiatan berlangsung khidmat dengan susunan acara mulai dari doa bersama, sambutan pimpinan, hingga sesi ramah tamah dan pemberian cinderamata kepada para Bintara.
Dalam sambutannya, Kapolrestabes menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para Bintara Remaja Papua yang selama ini telah berkontribusi dalam mendukung tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) di Semarang.
“Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras rekan-rekan selama bertugas di Polrestabes Semarang. Kami berharap pengalaman yang didapat bisa menjadi bekal berharga dalam penugasan di daerah masing-masing,” ujar Kombes Pol M Syahduddi.
Meski awalnya direncanakan bertugas selama 6 bulan hingga 1 tahun, para Bintara harus kembali lebih awal ke wilayah asal karena kebutuhan operasional di daerah masing-masing. Kapolrestabes Semarang pun berpesan agar mereka senantiasa menjunjung tinggi integritas dan tetap menjadi polisi yang melindungi, melayani, serta mengayomi masyarakat.
“Papua membutuhkan kalian. Tampilkan yang terbaik untuk tanah kelahiran kalian. Jaga nama baik Polrestabes Semarang di mana pun bertugas,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Kapolrestabes juga mengingatkan para Bintara Remaja untuk menyelesaikan pelatihan penyegaran (Latkatpuan) selama lima hari ke depan dengan baik tanpa pelanggaran, sebagai bentuk tanggung jawab dan penghargaan atas pembinaan yang telah diberikan.
Acara pelepasan ini menjadi momen haru sekaligus penuh motivasi, menandai berakhirnya masa tugas mereka di Semarang dan awal dari pengabdian baru di tanah Papua.