Semarang, 5 Juli 2025 — Sebagai bagian dari rangkaian tradisi pembaretan, Satuan Samapta Polrestabes Semarang melaksanakan kegiatan Long March pembinaan fisik dan mental bagi Bintara Remaja angkatan Letting 51–52. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) mulai pukul 05.00 hingga 18.00 WIB, dengan rute dari Basecamp Perantunan menuju Basecamp Mawar di kawasan Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.
Sebanyak 26 Bintara Remaja mengikuti kegiatan ini, didampingi oleh 30 personel senior Sat Samapta sebagai mentor lapangan. Hadir pula jajaran pimpinan Polrestabes Semarang yang memantau langsung jalannya kegiatan, di antaranya Kasat Samapta AKBP Tri Wisnugroho, S.Pd., Wakasat Samapta KOMPOL R. Justinus, Kasubbag Binops KOMPOL Sarmina, KBO Sat Samapta IPTU Masrur, Kanit Turjawali AKP I Nengah Suamba, serta Kanit Dalmas IPDA Evtanto.
Long march ini dimulai dengan apel pemberangkatan di Mako Polrestabes Semarang pada pukul 05.00 WIB. Rombongan kemudian tiba di Basecamp Perantunan sekitar pukul 08.00 WIB untuk memulai pendakian ke Puncak Rider, dan dilanjutkan ke Basecamp Mawar. Pada pukul 15.00 WIB, seluruh peserta tiba di titik akhir dalam kondisi sehat dan lengkap, kemudian dilanjutkan dengan apel konsolidasi dan perjalanan kembali ke Mako.
Kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar tanpa kendala berarti. Para peserta menunjukkan semangat, ketangguhan fisik, dan kekompakan selama menempuh jalur menantang di kaki Gunung Ungaran.
Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Wisnugroho, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga bagian penting dari proses pembentukan karakter dan pengenalan medan tugas bagi anggota baru. “Long march ini menjadi ujian awal bagi para Bintara Remaja untuk membuktikan kesiapan mental, disiplin, dan loyalitasnya dalam mengemban tugas di lapangan,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar seluruh Bintara Remaja senantiasa menjaga integritas dan loyalitas terhadap institusi, serta terus mengasah kompetensi dan profesionalisme. “Dengan begitu, mereka dapat menjadi polisi yang benar-benar mampu menjadi pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polrestabes Semarang,” tegasnya.
Kegiatan ini menegaskan bahwa pembinaan personel tidak hanya dilakukan di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman lapangan yang membentuk daya tahan fisik, mental, dan spiritual.