Polrestabes Semarang | Operasi Taat Candi 2024 yang dilakukan Polrestabes Semarang membuahkan hasil positif, dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang cukup signifikan selama dua pekan berjalan. Meskipun operasi tersebut selesai pada tanggal 28 Juli, dampaknya terhadap keselamatan jalan raya cukup signifikan.

Menurut Kasatlantas (Kepala Satuan Lalu Lintas) AKBP Yunaldi saat menggelar Konferensi Pers di lobby Mapolrestabes Semarang, jumlah kecelakaan lalu lintas yang berpotensi memakan korban jiwa turun dari 54 kasus pada dua minggu sebelum operasi menjadi 42 kasus pada saat operasi. Jumlah korban jiwa juga menurun, dari tujuh menjadi tiga. Senin (5/8/2024)

Meski mendapat hasil yang baik, kita harus tetap waspada, kata Yunaldi. “Kecelakaan pada Operasi Patuh Candi 2024 mayoritas disebabkan oleh ulah pengemudi kendaraan bermotor dan pelanggaran peraturan lalu lintas, khususnya oleh pengendara sepeda motor.” Ia menekankan pentingnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.

Penindakan Operasi Patuh Candi 2024 juga dilaksanakan sebanyak 1.718 pelanggaran dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Sambil mengakui keberhasilan operasi tersebut, Yunaldi menyoroti perlunya komitmen masyarakat yang berkelanjutan terhadap praktik berkendara yang aman.

“Tujuan kami bukan sekedar penegakan hukum saat beroperasi,” jelasnya. “Kami ingin menciptakan budaya keselamatan jalan raya di mana setiap warga negara memahami pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, tidak hanya ketika ada polisi.”

Polrestabes Semarang tetap berdedikasi pada upaya berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan jalan raya dan akan terus melaksanakan inisiatif pendidikan masyarakat untuk mendorong perilaku mengemudi yang bertanggung jawab.