Polrestabes Semarang – Satlantas Polrestabes Semarang menginisiasi penerapan Ops Keselematan Candi 2024 untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat di jalan raya. Operasi komprehensif ini bertujuan untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan keselamatan jalan secara keseluruhan bagi seluruh warga.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, polisi mengadakan sesi Binluh (pendidikan masyarakat) rutin bagi pengemudi seperti dibebeapa titik di Kota Semarang Jl. Imam Bonjol driver truk , Jl.Prof.Hamka diver feeder dan Jl Kaligawe Pengguna sepeda motor. Sesi ini menekankan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga perawatan kendaraan dengan baik, dan mengutamakan keselamatan di jalan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan ketertiban lalu lintas dan keselematan seluruh pengguna jalan,” kata Kasatgas Preemtif Ops Keselamatan AKP Widiastuti. “Petugas kami akan dikerahkan secara strategis di seluruh kota untuk memantau kepatuhan dan menegakkan hukum.”
Operasi tersebut juga melibatkan pemanfaatan sistem E-TLE Nasional untuk menangkap dan penegakan hukum pelanggaran lalu lintas elektronik. Teknologi otomatis ini memungkinkan penegakan hukum secara real-time dan memberikan pencegahan terhadap pelanggaran ngebut, pelanggaran lampu merah, dan perilaku berbahaya lainnya.
Selain itu, tilang manual akan diberikan kepada pelanggar yang terlihat melanggar peraturan lalu lintas. Tindakan ini akan menjadi peringatan dan pengingat bagi pengemudi akan konsekuensi tindakan mereka.
“Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk mengutamakan keselamatan dan menaati peraturan lalu lintas,” tambah Kasat Lantas AKBP. Yunaldi menyoroti kasus kecelakan maut yang terjadi tadi Selasa pagi 04.00 WIB (5/3/2024) di jalan Perintis Kemerdekaan Banyumanik . “ Insiden subuh tadi merenggut tiga nyawa, menurut saksi mata pengemudi ngebut dan sehingga Pengendara oleng ke kiri mengenai Ban truck samping kanan. Dan salah satu korban membawa senjata tajam, namun belum diketahui penyebabnya”
Operasi ini diperkirakan akan berlanjut hingga tanggal 17 Maret, dan Polrestabes Semarng berkomitmen untuk mencapai target. Melalui kombinasi pendidikan, penegakan hukum, dan kolaborasi, operasi ini bertujuan untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas secara signifikan dan meningkatkan keselamatan publik di jalan-jalan Kota Semarang.