Semarang – Unit 1 Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polrestabes Semarang berhasil mengamankan dua remaja pria yang kedapatan membawa senjata tajam saat hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Gayamsari, Semarang. Penangkapan ini dilakukan pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Tambak Dalam Raya, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari.
Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setiyo Budi membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, kami telah mengamankan dua orang pemuda yang tanpa hak membawa senjata tajam. Mereka diduga akan melakukan aksi tawuran bersama kelompoknya,” ujar Kompol Agung dalam keterangan tertulis, Minggu malam.
Dua tersangka yang diamankan yaitu Al Fikri Dwi Wicaksono alias Bolot (22), warga Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati, dan Andre Wijaksono alias Sego (19), warga Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Kompol Agung menjelaskan, pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat tentang adanya sekelompok remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di lokasi kejadian. “Mendapat informasi tersebut, personel kepolisian bersama Ketua RT setempat segera menuju lokasi dan berhasil mengamankan dua pelaku yang kedapatan membawa satu bilah celurit sepanjang 1 meter dan satu bilah corbek sepanjang 1,2 meter,” jelasnya.
Kedua pelaku diserahkan oleh warga kepada pihak kepolisian sekitar pukul 04.30 WIB dan saat ini telah diamankan di Polrestabes Semarang guna penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa dua senjata tajam yang dibawa para pelaku.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang larangan membawa atau menguasai senjata tajam tanpa hak.
Kompol Agung menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi-aksi yang mengganggu ketertiban masyarakat, terutama yang melibatkan senjata tajam. “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Mari bersama menjaga keamanan dan ketertiban kota Semarang,” pungkasnya.