Polrestabes Semarang | Pelakasanaan apel pengamanan hari buruh nasional di Semarang diikuti oleh personel gabungan kurang lebih 1.400 personel. Rabu (1/5/2024)

Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, personelnya telah disiapkan untuk mengawal aksi peringatan hari buruh di Kota Semarang

“Alhamdulillah sampai sekarang berjalan dengan baik pada hari ini, personel telah ditempatkan pada titik-titik kumpulan untuk mengawal aspirasi dari para buruh,” ujar Wakapolrestabes Semarang saat diwawancarai media pada waktu menjelang siang

Lebih lanjut, masa diperkirakan yang hadir akan mencapai 3000, pihak Kepolisian masih mengantisipasi lonjakan masa yang hadir yang terpusat gedung Gubernur

” Masa diperkirakan 3000 namun yang hadir saat masih 1000 kurang, antisipasi pertama kita lakukan pengalihan arus supaya masyarakat yang lain tidak terganggu” tambah AKBP Wiwit Ari Wibisono

Pelakasanaan TFG digelar sebelum apel pasukan dimulai. Dipimpin oleh AKBP Asep Supiyanto memaparkan rencana pengamanan terkait pergerakan masa dari aksi demo.

“Para perwira satgas sudah meletakkan personel di titik-titik rawan yang menyebabkan kemacetan dan mengawal penuh para aksi masa untuk ke titik akhir kantor Gubernuran,” ujar Kabagops Polrestabes Semarang

Dalam Pengamanan, Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengambil langkah pendekatan yang tidak biasa dalam menangani demonstrasi, Demonstrasi yang dihadiri ratusan pekerja dari berbagai industri.

AKBP Wiwit Ari Wibisono lebih memilih untuk ber interaksi dengan para pekerja, mengajukan pertanyaan, membagikan voucher belanja, dan bahkan menyapa mereka dengan bunga mawar.

Tindakan tersebut merupakan tindakan yang kecil namun signifikan, karena mengakui perjuangan buruh sehari-hari dan menunjukkan bahwa pihak berwenang bersedia mendengarkan aspirasi kaum buruh.

Para pengunjuk rasa, yang awalnya skeptis, mulai tersenyum dan bahkan tertawa saat menerima bunga mawar tersebut. Suasana yang tadinya tegang beberapa jam sebelumnya, mulai berubah menjadi suasana saling menghormati dan aman.

“Keamanan bukan sekedar menjaga ketertiban, namun membangun kepercayaan dan pengertian. Dengan mendengarkan dan terlibat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih aman dan harmonis”. Tandas AKBP Wiwit Ari Wibisono